Struktur
Organisasi Koperasi
dari perusahaan. Struktur organisasi
koperasi termasuk Menurut Wilhelm Röpke Koperasi merupakan betuk organisasi bisnis
yang para anggotanya adalah juga
pelangga utama bagian penting dari kesuksesan pengelolaan koperasi. Struktur
organisasi adalah konfigurasi peran formal sebagai prosedur, governansi
dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan .Struktur
organisasi koperasi dibentuk sesuai dengan idiologi dan strategi
pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness. Setiap koperasi mempunyai
bentuk berbeda secara fungsional menyesuaikan dengan strategi sedang berkembang
secara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasi koperasi akan
menunjukan kesamaan.
Struktur organisasi
adalah bagaimana suatu pekerjaan dibagi, dikelompokkan, serta
dikoordinasikan secara formal. Terdapat enam elemen kunci harus diperhatikan
oleh para manajer ketika mendesain struktur organisasi, antara lain:
1.
Spesialisasi Pekerjaan.
Tugas-tugas dalam
suatu organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan terpisah
2.
Departemenisasi.
Departemenisasi dapat
berwujud proses, produk, geografi, serta pelanggan.
3.
Rantai Komando.
Garis wewenang tanpa
putus membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah.
4.
Rentang Kendali.
Jumlah bawahan dapat
diarahkan oleh seseorang manajer secara efektif dan efisien.
5.
Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi mengacu
pada tingkat pengambilan keputusan tersebut terkonsentrasi pada satu titik
dalam organisasi. Desentralisasi merupakan lawan dari sentralisasi.
6.
Formalisasi.
Suatu pekerjaan dalam
organisasi tersebut dibakukan.
Struktur sederhana
organisasi merupakan struktur dengan kadar departementalisasi rendah, rentang
kendali luas, wewenang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer
dan pemilik adalah orang satu dan sama. Kekuatan struktur ini adalah
kesederhanaan tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam
pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Kelemahan utama adalah struktur ini
sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil sebab struktur
sederhana menjadi tidak memadai ketika sebuah organisasi berkembang karena
formalisasi rendah dan sentralisasi tinggi cenderung menimbulkan beban berlebih
di puncak. Sebagian organisasi terstruktur garis cenderung mekanistis sedangkan
sebagian lain mengikuti karakteristik organik.
DAFTAR PUSAKA
Harsoyo, Y. dkk., 2006, Ideologi
Koperasi Menatap Masa Depan, Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar