Jumat, 16 Desember 2016

Contoh Koperasi Sukses Indonesia



Contoh Koperasi Sukses di Indonnesia

menurut Hendar dan Kusnadi (2005), kegiatan koperasi secara ekonomis mengacu pada prinsip identitas yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Organisasi koperasi dibentuk oleh sekelompok orang untuk mengelola perusahaan bersama dan diberi tugas untuk menunjang kegiatan ekonomi individu para anggota. Koperasi dikembangkan atas dukungan pemerintah dengan basis sektor-sektor primer yang memberikan lapangan kerja terbesar bagi penduduk Indonesia. Perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi. Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah pola penitipan kepada program yaitu :
(i)            Program pembangunan secara sektoral.
(ii)          Lembaga-lembaga pemerintah.
(iii)         Perusahaan baik milik negara maupun swasta.

Contoh koperasi sukses di Indonesia adalah Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin Jasa).  Kopsin Jasa berdiri pada 13 Desember 1973 di kediaman Alm H. Achmad Djunaidi. Koperasi berkantor pusat di Kota Pekalongan didirikan oleh tokoh dari tiga etnis, yakni Jawa, Tiongkok, dan Arab. Modal awal Kopsin Jasa sekitar Rp 4 juta, sekarang Kopsin Jasa memiliki aset senilai Rp 4,6 triliun. Terdapat 117 kantor cabang yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Semua yang ada di Kospin Jasa baik itu pengurus, karyawan, maupun anggota memiliki tanggung jawab sama. Yakni, membuat perusahaan menjadi lebih besar dan semakin bermanfaat. Agar tujuan tercapai, Kopsin Jasa menerapkan Operasi Sapu Lidi. Kopsin Jasa berada dalam satu ikatan dan komando yang sama dari atas hingga ke bawah. Kopsin Jasa juga menerapkan sistem manajerial dimana rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi, termasuk dalam menentukan pengurus serta pengawas untuk masa jabatan lima tahun.
Pengurus bertindak sebagai penanda kebijakan dan pengawas berkaitan dengan keorganisasian. Semua hal tersebut diterapkan demi membangun visi KSP Jasa yang mandiri dan tangguh dalam membangun ekonomi bersama serta keadilan di Indonesia. Koperasi tumbuh dengan baik bila awalnya tumbuh dari kesadaran masyarakat itu sendiri untuk berkoperasi. Bukan sebaliknya, koperasi dapat berjalan bila ada program-program bantuan dari pemerintah terutama dalam hal pendanaan.


DAFTAR PUSAKA
Soetrisno, Noer (2003b), “Koperasi Indonesia: Potret dan Tantangan”, Jurnal Ekonomi Rakyat, II(5), Agustus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar