Selasa, 12 April 2016

Pendapatan Nasional Dalam Perekonomian Indonesia





1.     MASALAH POKOK TINGKAT PEMBANGUNAN NEGARA MENURUT DUDLEY SEERS 

Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang di sebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

            Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
ü  Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara.
ü  Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
ü  Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.

Meskipun demikian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja yang dijadikan ukuran kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Adapun kritik tersebut diantaranya adalah :
§  Ada faktor-faktor lain diluar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
§  Kesejahteraan masyarakat masih sering bersifat subjektif. Tiap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda sehingga tolak ukur kesejahteraannyapun berbeda.
Dudley Seers menulis dalam “The Meaning of Development” (Communication Series No. 44, Institute of Development Studies Library, 1969), suatu kenaifan bila terdapat presposisi bahwa peningkatan pendapatan nasional yang lebih tinggi atau lebih cepat daripada pertumbuhan populasi penduduk, maka cepat atau lambat ia menjadi solusi masalah sosial dan politik. Seers mengajak kita untuk melihat problem pembangunan yang lebih kompleks dan menggugat “the growth fetishism of development theory.”
Bagi Dudley Seers, makna pembangunan itu bukan semata peningkatan pendapatan per kapita, akan tetapi penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan. Peningkatan pendapatan yang hanya dinikmati oleh sekelompok masyarakat tertentu tidak berarti apa-apa, bila di sebagian masyarakat yang lain justru dijumpai fakta kemiskinan yang meningkat dan ketimpangan pendapatan. Kesenjangan ekonomi yang tajam juga menjadi faktor pemicu kekacauan sosial akibat gerakan protes atau konflik etnis yang sulit dikendalikan.
Pengurangan pengangguran merupakan cara untuk menghilangkan masalah utama kemiskinan dan ketimpangan pendapatan penduduk (antar wilayah). Lebih jauh dari itu,pengurangan ketidakadilan/ketidaksertaan akan mengurangi kemiskinan. Ceteris Paribus. Basis kewilayahan (rural dan urban) menentukan pula tingkat ketimpangan dan kemiskinan yang terjadi di suatu negara. Berbeda dengan teori pembangunan (pertumbuhan ekonomi) yang menempatkan pertumbuhan populasi (penduduk) sebagai subtraction dari peningkatan pendapatan nasional, maka argumentasi D. Seers menyatakan bahwa secara fundamental antara populasi penduduk dan pendapatan adalah independen satu sama lain.  Masalah pokok dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara.
Dudley seers  mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara. 3 masalah tersebut adalah :
*      Tingkat kemiskinan
*      Tingkat pengangguran
*      Tingkat ketimpangan di berbagai bidang


2.        PENDAPATAN NASIONAL YANG SIAP DIBELANJAKAN (DISPOSIBLE INCOME)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak langsug


                     


3.              SOAL PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Bila diketahui pengeluaran pemerintah 24M, Gaji Upah dari sektor rumah tangga 5M, Pendapatan pemerintah 25M, Investasi sektor swasta 10M, Devisa negara 12M, Laba dari sektor swasta 4M, Ekspor 2M, Import 1M, Komsumsi rumah tangga 8M.
Hitunglah:
a. Besarnya GNP
b. Besarnya NI

Diketahui :

*     Pengeluaran Pemerintah                                   : Rp. 24 M
*     Gaji Upah Sektor Rumah Tangga                   : Rp.    5 M
*      Pendapatan Pemerintah                                   : Rp. 25 M
*      Investasi Sektor Swasta                                   : Rp. 10 M
*      Devisa Negara                                                   : Rp. 12 M
*      Laba dari Sektor Swasta                                  : Rp.    4 M
*      Eksport                                                              : Rp.    2 M
*      Import                                                                : Rp.    1 M
*      Konsumsi Rumah Tangga                               : Rp.    8 M

Ditanya :
a.       Berapa Besarnya GNP?
b.       Berapa Besarnya NI?

Jawab :
a.              Besar GNP (Gross National Product)

Y = C+I+G+(E-I)

GNP didapat dengan perhitungan sebagai berikut :
·          Konsumsi Rumah Tangga                          : Rp. 8 M
·          Investasi Sektor Swasta                              : Rp. 10 M
·          Pengeluaran Pemerintah                             : Rp.  24 M
·          Eksport Netto (Ekspor – Impor)               : (Rp.2M – Rp. 1M)
                                                                                                                                       +
Besar GNP                    : Rp. 43 M

Jadi Besarnya Pendapatan Nasional (GNP) adalah Rp.43.000.000.000,-


b.             Besar NI (National Income)

NI = R+W+I+P

·          Laba dari Sektor Swasta                            : Rp. 4 M
·          Gaji Upah Sektor Rumah Tangga            : Rp. 5 M
·          Pendapatan Pemerintah                             : Rp. 25 M
·          Devisa Negara                                             : Rp. 12
+
                                                                                                            
Besar NI                     : Rp. 46 M

Jadi Besarnya Pendapatan Nasional Indonesia (NI) adalah Rp.46.000.000.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar